PENDAHULUAN
Kajian transportasi lalu lintas dan aksesibilitas
perdesaan memiliki dimensi persoalan dengan rentang yang luas dan kompleks.
Oleh karena itu untuk dapat memahami pola kerja transportasi dan aksesibilitas
perdesaan, dituntut untuk memiliki cakrawala pemahaman yang luas, serta cara
pandang multidimensi, karena hanya dengan cara demikian dapat dilahirkan
pengetahuan yang cukup memuaskan untuk menjadi dasar keputusan pemecahan
persoalan.
Dalam mencari
alternatif solusi pemecahan masalah transportasi dan aksesibilitas perdesaan,
satu hal yang perlu dipahami bahwa hal ini bukanlah sektor pembangunan yang
berdiri sendiri. Ini berkaitan erat dengan sektor pembangunan lainnya seperti
sektor ekonomi, kependudukan, dan sebagainya. Dengan demikian penyelesaian
problem transportasi dan aksesibilitas perdesaan tidak akan diperoleh jika cara
pandang terhadap problem transportasi masih terkotak-kotak dan pendekatannya
masih case by case problem solving.
Pembenahan sistem transportasi harus dilakukan melalui
spektrum yang luas, menyeluruh, terkoordinasi, dan tentu saja konsisten. Untuk
itu diperlukan koordinasi yang baik dari setiap aktor penentu kebijakan yang langsung
atau tidak langsung kebijakannya berpengaruh terhadap kinerja sistem
transportasi dan aksesibilitas perdesaan.
Kegunaan aksesibilitas
berkaitan erat dengan pelaku perjalanan itu sendiri. Karena
manusia sebagai pelaku perjalanan tersebut membuat prasarana tersebut untuk
mempermudah aktivitas/kegiatan. Manusia dalam melakukan perjalanannya
tergantung dari beberapa faktor. Faktor pertama adalah tingkat penghasilan yang
berhubungan dengan pemilikan kendaraan dan kemampuan untuk membayar. Faktor
kedua kepemilikan kendaraan, dengan memiliki kendaraan maka orang akan
mempunyai kesempatan untuk melakukan perjalanan lebih banyak dibandingkan
dengan orang yang tidak memiliki kendaraan. Pada wilayah perdesaan yang jauh
dari fasilitas pelayanan, prasarana berupa alat angkut sangat mempengaruhi
aktivitas perjalanan di samping sarana yang berupa jalan dan peraturan lalu
lintas.
TRANSPORTASI
Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari
satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah wahana yang digerakkan
oleh manusia atau mesin. Transportasi digunakan untuk memudahkan manusia dalam
melakukan aktifitas sehari-hari. Di negara maju, mereka biasanya menggunakan
kereta bawah tanah (subway dan taksi. Penduduk disana jarang yang mempunyai
kendaraan pribadi karena mereka sebagian besar menggunakan angkutan umum
sebagai transportasi mereka. Transportasi sendiri dibagi 3 yaitu, transportasi
darat, laut, dan udara. Transportasi udara merupakan transportasi yang
membutuhkan banyak uang untuk memakainya. Selain karena memiliki teknologi yang
lebih canggih, transportasi udara merupakan alat transportasi tercepat
dibandingkan dengan alat transportasi lainnya.
DARAT
·
Sarana
- Angkutan Jalan
- Kereta Api
- Lainnya – Angkutan darat selain mobil, bus ataupun sepeda motor yang lazim digunakan oleh masyarakat, umumnya digunakan untuk skala kecil, rekreasi, ataupun sarana sarana di perkampungan baik di kota maupun di desa.
- Sepeda
- Becak
- Bajai
- Bemo
- Helicak
- delman
·
Prasarana
- Jalan dan jembatan
- Rel
- Terminal
- Stasiun kereta api
- Halte
- ATCS
LAUT
·
Sarana
- Kapal
- Ferry
- Sampan
·
Prasarana
- Pelabuhan
- Galangan kapal
UDARA
·
Sarana
o
Pesawat
• Prasarana
- Bandar udara
JALAN RAYA
Jalan raya ialah jalan utama yang menghubungkan satu kawasan dengan kawasan yang lain. Biasanya jalan besar ini mempunyai ciri-ciri berikut:
• Digunakan untuk kendaraan bermotor
• Digunakan oleh masyarakat umum
• Dibiayai oleh perusahaan Negara
• Penggunaannya diatur oleh undang-undang pengangkutan
Di sini harus diingat bahwa tidak semua jalan yang dapat
dilalui oleh kendaraan bermotor itu jalan raya. Contohnya lintasan-lintasan di
daerah perkebunan. Di Malaysia jalan raya yang sah haruslah diumumkan oleh
pihak berkuasa.
PEMBANGUNAN JALAN RAYA
PEMBANGUNAN JALAN RAYA
Pada dasarnya pembangunan jalan raya adalah proses
pembukaan ruangan lalu lintas yang mengatasi berbagai rintangan geografi.
Proses ini melibatkan pengalihan muka bumi, pembangunan jembatan dan terowong,
bahkan juag pengalihan tumbuh-tumbuhan. (Ini mungkin melibatkan penebasan
hutan). Pelbagai jenis mesin pembangun jalan akan digunakan untuk proses ini.
Muka bumi harus diuji untuk melihat kemampuannya untuk
menampung beban kendaraan. Berikutnya, jika perlu, tanah yang lembut akan
diganti dengan tanah yang lebih keras. Lapisan tanah ini akan menjadi lapisan
dasar. Seterusnya di atas lapisan dasar ini akan dilapisi dengan satu lapisan
lagi yang disebut lapisan permukaan. Biasanya lapisan permukaan dibuat dengan
aspal ataupun semen.
Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
Pengaliran air merupakan salah satu faktor yang harus diperhitungkan dalam pembangunan jalan raya. Air yang berkumpul di permukaan jalan raya setelah hujan tidak hanya membahayakan pengguna jalan raya, malahan akan mengikis dan merusakkan struktur jalan raya. Karena itu permukaan jalan raya sebenarnya tidak betul-betul rata, sebaliknya mempunyai landaian yang berarah ke selokan di pinggir jalan. Dengan demikian, air hujan akan mengalir kembali ke selokan.
Setelah itu retroflektor dipasang di tempat-tempat yang berbahaya seperti belokan yang tajam. Di permukaan jalan mungkin juga akan diletakkan "mata kucing", yakni sejenis benda bersinar seperti batu yang "ditanamkan" di permukaan jalan raya. Fungsinya adalah untuk menandakan batas lintasan.
PEREKONOMIAN JALAN RAYA
Jalan raya dapat meningkatkan kegiatan ekonomi di suatu
tempat karena menolong orang untuk pergi atau mengirim barang lebih cepat ke
suatu tujuan. Dengan adanya jalan raya, komoditi dapat mengalir ke pasar
setempat dan hasil ekonomi dari suatu tempat dapat dijual kepada pasaran di
luar wilayah itu. Selain itu, jalan raya juga mengembangkan ekonomi lalu lintas
di sepanjang lintasannya. Contohnya, di pertengahan lintasan jalan raya utama
yang menghubungkan bandar-bandar besar, penduduk setempat dapat menjual makanan
kepada supir truk yang kerap lewat di situ. Satu contoh yang baik bagi ekonomi
lalu lintas dapat dilihat di pasar Machap, Johor Malaysia. Sehubungan itu, Machap
telah menjadi tempat istirahat bagi bus jarak-jauh karena adanya fasilitas
istirahat yang lengkap di situ dan juga letaknya di pertengahan Lebuh Raya
Utara Selatan. Di Machap, penumpang-penumpang bus akan membelanjakan uang untuk
pelayanan restoran dan kamar kecil.
Ekonomi Trafik-Istirihat seperti yang berlaku di Machap
sebenarnya tidak hanya bergantung kepada lokasi dan juga fasilitas. Yang lebih
penting ialah hubungan pihak pemilik restoran dengan supir bus. Untuk menarik
lebih banyak supir bus datang ke mari bersama penumpangnya, pemilik restoran
berusaha menarik hati supir bus dengan menyediakan makanan dan rokok gratis
kepada mereka. Tetapi cara yang paling baik ialah menghubungi langsung
perusahaan bus tersebut agar memilih suatu tempat sebagai tempat istirahat yang
tetap.
SEJARAH
Jalan raya sudah ada sejak manusia memerlukan area untuk
berjalan terlebih-lebih setelah menemukan kendaraan beroda diantaranya berupa
kereta yang ditarik kuda. Tidak jelas dikatakan bahwa peradaban mana yang lebih
dahulu membuat jalan raya. Akan tetapi hampir semua peradaban tidak terlepas
dari keberadaan jalan raya tersebut.
Salah satu sumber mengatakan bahwa jalan raya muncul
pada 3000 SM. Jalan tersebut masih berupa jalan setapak dengan kontruksi sesuai
dengan kendaraan beroda padaknya diduga antara masa itu. Letaknya diduga antara
Pegunungan Kaukasus dan Teluk Persia.
JALAN RAYA MESOPOTAMIA-MESIR
Seiring perkembangan peradaban di Timur tengah pada masa
3000 SM, maka dibangunlah jalan raya yang menghubungkan Mesopotamia-Mesir.
Selain untuk perdagangan, jalan tersebut berguna untuk kebudayaan bahkan untuk
peperangan. Jalan utama pertama di kawasan itu, disebut-sebut adalah Jalan
Bangsawan Persia yang terentang dari Teluk Persia hingga Laut Aegea sepanjang
2857 km. Jalan ini bertahan dari tahun 3500-300 SM.
JALAN RAYA DI EROPA DAN CHINA
Di Eropa, jalan tertua disebut-sebut adalah Jalur Kuning
yang berawal dari Yunani dan Tuscany
hingga Laut Baltik.
Di Asia timur, bangsa China membangun jalan yang
menghubungkan kota-kota utamanya yang bila digabung mencapai 3200 km.
JALAN ROMAWI
"Banyak jalan menuju Roma" begitulah istilah
yang umum dikenal mengenai jalan-jalan Romawi. Istilah tersebut tidaklah keliru
karena bangsa Romawi banyak membangun jalan. Di puncak kejayaannya , bangsa
Romawi membangun jalan sepanjang 85.000 km yang terbentang dari Inggris hingga
Afrika Utara, dari pantai Samudera Atlantik di Semenanjung Iberia hingga Teluk Persia. Keberadaan jalan tersebut
diabadikan dalam peta yang dikenal sebagai Peta Peutinger.
SEJARAH TEKNIK MEMBANGUN JALAN
Dalam sejarahnya, berbagai macam teknik digunakan untuk
membangun jalan raya. Di Eropa Utara yang repot dengan tanah basah yang berupa
"bubur", dipilih jalan kayu berupa gelondongan kayu dipasang diatas
ranting, lalu diatasnya disusun kayu secara melintang berpotongan untuk melalui
rintangan tersebut.
Di kepulauan Malta ada bagian jalan yang ditatah
agar kendaraan tidak meluncur turun. Sedangkan masyarakat di Lembah Sungai Indus, sudah membangun jalan dari bata yang disemen
dengan bituna (bahan aspal) agar tetap kering. Dapat dikatakan, pemakaian bahan
aspal sudah dikenal sejak milenium ke 3 sebelum masehi dikawasan ini, terbukti
di Mahenjo Daro, Pakistan, terdapat penampung air
berbahan batu bata bertambalkan aspal.
Konstruksi jalan Bangsa Romawi berciri khas lurus dengan
empat lapisan. Lapisan pertama berupa hamparan pasir atau adukan semen, lapisan
berikutnya berupa batu besar datar yang kemudian disusul lapisan kerikil
dicampur dengan kapur, kemudian lapisan tipis permukaan lava yang mirip batu
api. Ketebalan jalan itu sekitar 0,9-1,5 m. Rancangan Jalan Romawi tersebut
termasuk mutakhir sebelum muncul teknologi jalan modern di akhir abad XVIII
atau awal abad XIX. Sayangnya jalan itu rusak ketika Romawi mulai runtuh.
Konstruksi berikutnya adalah konstruksi jalan John
Loudon Mc Adam (1756-1836). Konstruksi jalan yang di Indonesia dikenal dengan jalan
Makadam itu lahir berkat semangat membuat banyak jalan dengan biaya murah.
Jalan tersebut berupa batu pecah yang diatur padat dan ditimbun dengan kerikil.
Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis.
Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Meski lebih kuat, jalan tersebut mudah retak karena perubahan cuaca. Berbeda dengan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
Di akhir abad ke XIX, seiring dengan maraknya penggunaan sepeda, pada 1824 dibangun jalan aspal namun dengan cara menaruh blok-blok aspal. Jalan bersejarah itu dapat disaksikan di Champ-Elysess, Paris, Perancis.
Di Skotlandia, hadir jalan beton yang dibuat dari semen portland pada 1865. Meski lebih kuat, jalan tersebut mudah retak karena perubahan cuaca. Berbeda dengan aspal yang bersipat lebih plastis atau dapat kembang susut yang baik terhadap perubahan cuaca dan sebagai pengikat yang lebih tahan air.
Jalan Aspal modern merupakan hasil karya imigran Belgia Edward de Smedt di Columbia University, New York. Pada tahun 1872, ia sukses merekayasa aspal dengan kepadatan maksimum. Aspal itu dipakai di Battery Park dan Fifth Avenue, New York, tahun 1872 dan Pennsylvania Avenue, Washington D.C pada tahun 1877.
Pada saat ini sedikitnya 90 % jalan utama di perkotaan selalu menggunakan bahan aspal.
JALAN TOL
Jalan tol (di Indonesia disebut juga sebagai jalan bebas
hambatan) adalah suatu jalan alternatif untuk mengatasi kemacetan lalu lintas
ataupun untuk mempersingkat jarak dari satu tempat ke tempat lain.
Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan.
Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan freeway atau expressway (free berarti "gratis", dibedakan dari jalan-jalan bebas hambatan yang memerlukan bayaran yang dinamakan tollway atau tollroad (kata toll berarti "biaya")).
Untuk menikmatinya, para pengguna jalan tol harus membayar sesuai tarif yang berlaku. Penetapan tarif didasarkan pada golongan kendaraan.
Di Indonesia, jalan tol sering dianggap sinonim untuk jalan bebas hambatan, meskipun hal ini sebenarnya salah. Di dunia secara keseluruhan, tidak semua jalan bebas hambatan memerlukan bayaran. Jalan bebas hambatan seperti ini dinamakan freeway atau expressway (free berarti "gratis", dibedakan dari jalan-jalan bebas hambatan yang memerlukan bayaran yang dinamakan tollway atau tollroad (kata toll berarti "biaya")).
ANGKUTAN JALAN
Angutan Jalan adalah kendaraan yang diperbolehkan untuk menggunakan jalan, menurut
"Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1993 tentang Kendaraan dan
Pengemudi" disebutkan:
Sepeda Motor
Adalah kendaraan bermotor beroda 2 (dua), atau 3 (tiga)
tanpa rumah-rumah baik dengan atau tanpa kereta samping.
Mobil Penumpang
Adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi
sebanyak-banyaknya 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk
pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
Mobil Bus
Adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih
dari 8 (delapan) tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik
dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi.
Mobil Barang
adalah setiap kendaraan bermotor selain dari yang
termasuk dalam sepeda motor, mobil penumpang dan mobil bus.
ANGKUTAN KOTA
Angkutan Kota atau angkot adalah salah satu sarana
perhubungan dalam kota dan antar kota yang banyak digunakan di Indonesia,
berupa mobil jenis minibus atau van yang dikendarai oleh seorang sopir dan
kadang juga dibantu oleh seorang kenek. Tugas kenek adalah memanggil penumpang
dan membantu sopir dalam perawatan kendaraan (ganti ban mobil, isi bahan bakar,
dan lain-lain). Setiap jurusan dibedakan melalui warna armadanya atau melalui
angka.
Angkutan Kota sebenarnya cuma diperbolehkan berhenti di halte-halte tertentu, namun pada praktiknya semua sopir angkot akan menghentikan kendaraannya di mana saja untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Pelanggaran lain yang dilakukan adalah memasukkan orang dan barang bawaan dalam jumlah yang melebihi kapasitas mobil, dan pintu belakang yang tidak ditutup sama sekali atau tidak ditutup dengan rapat. Pelanggaran-pelanggaran seperti ini biasanya diabaikan oleh aparat karena sistem penegakan hukum yang lemah.
Tarif angkot biasanya ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat, namun orang yang menumpang jarak pendek atau anak sekolah biasanya membayar lebih sedikit. Hal ini tidak dirumuskan dalam peraturan tertulis, namun menjadi praktik umum. Semua angkot di Indonesia memiliki plat nomor berwarna kuning dengan tulisan warna hitam, sama dengan kendaraan-kendaraan umum lain.
Untuk wilayah kota Surabaya, banyak angkot yang memberi warna khusus pada bodynya, sehingga penumpang dengan mudah bisa mengIDENTIFIKASI jurusan mereka. Contoh, warna COKLAT TUA pasti lewat ke Tunjungan Plaza, lalu menuju Rumah Sakit Karang Menjangan.
Angkutan Kota sebenarnya cuma diperbolehkan berhenti di halte-halte tertentu, namun pada praktiknya semua sopir angkot akan menghentikan kendaraannya di mana saja untuk menaikkan dan menurunkan penumpang. Pelanggaran lain yang dilakukan adalah memasukkan orang dan barang bawaan dalam jumlah yang melebihi kapasitas mobil, dan pintu belakang yang tidak ditutup sama sekali atau tidak ditutup dengan rapat. Pelanggaran-pelanggaran seperti ini biasanya diabaikan oleh aparat karena sistem penegakan hukum yang lemah.
Tarif angkot biasanya ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat, namun orang yang menumpang jarak pendek atau anak sekolah biasanya membayar lebih sedikit. Hal ini tidak dirumuskan dalam peraturan tertulis, namun menjadi praktik umum. Semua angkot di Indonesia memiliki plat nomor berwarna kuning dengan tulisan warna hitam, sama dengan kendaraan-kendaraan umum lain.
Untuk wilayah kota Surabaya, banyak angkot yang memberi warna khusus pada bodynya, sehingga penumpang dengan mudah bisa mengIDENTIFIKASI jurusan mereka. Contoh, warna COKLAT TUA pasti lewat ke Tunjungan Plaza, lalu menuju Rumah Sakit Karang Menjangan.
ANGKUTAN CEPAT
Glasgow Subway adalah salah satu jaringan angkutan cepat
tertua di dunia. Sebuah angkutan cepat, kereta bawah tanah, metro adalah sebuah
sistem transportasi rel yang biasa dibangun di perkotaan, yang umumnya
berkapasitas dan berfrekuensi besar, menggunakan kereta besar dan terpisah
seluruh atau hampir seluruhnya dengan jenis lalu lintas lainnya. Subway sendiri
sangat sering dijumpai di negara-negara maju, yang mana sebagian besar
penduduknya menggunakan subway sebagian alat transportasi utama mereka. Subway
dapat mengangkut penumpang dalam jumlah yang banyak dan dapat mengangkut
penumpang cepat sampai tujuan.
Angkutan umum
Angkutan umum merupakan salah satu media transportasi
yang digunakan masyarakat secara bersama-sama dengan membayar tarif. Angkutan
umum merupakan lawan kata dari ‘kendaraan pribadi’.
PENTINGNYA ANGKUTAN UMUM
Sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat, banyak
orang yang mampu membeli kendaraan pribadi. Banyak alasan untuk memiliki
kendaraan pribadi, antara lain karena masalah privasi dan kenyamanan. Namun
dibalik kebaikannya, kepemilikan kendaraan pribadi terlalu banyak juga
menimbulkan banyak masalah. Banyaknya kendaraan pribadi berarti kemacetan yang
semakin banyak di jalan. Hal ini dikarenakan jumlah peningkatan kendaraan
pribadi tidak sebanding dengan peningkatan kapasitas jalan. Semakin banyak
masyarakat yang menggunakan kendaraan umum, semakin efektif pula penggunaan
jalan raya. Dengan kata lain, kendaraan umum merupakan salah satu pemecahan
masalah yang dihadapi hampir semua kota
besar di dunia: kemacetan.
Sebuah kendaraan memerlukan bahan bakar. Sebagai
gantinya, kendaraan mengeluarkan daya dan juga zat-zat polusi. Jika setiap
orang menggunakan kendaraan pribadi, maka jumlah zat polusi di udara akan
sebanding dengan jumlah manusia. Lain halnya jika banyak orang menggunakan
kendaraan umum. Satu kendaraan umum mampu mengangkut lebih dari satu penumpang
(sebuah rangkaian kereta api dapat mengangkut hingga 500 penumpang), yang
berarti pengurangan polusi.
JENIS ANGKUTAN UMUM
|
|||
|
|||
|
|||
|
|||
RAMBU LALU LINTAS
Secara umum Rambu lalu lintas adalah tanda-tanda, alat,
atau benda yang digunakan untuk menyampaikan pesan sebagai piranti pengaturan
lalu lintas jalan raya.
Berdasarkan jenis pesan yang disampaikan, rambu lalu
lintas dapat dikelompokkan menjadi rambu-rambu sebagai berikut :
1.
Rambu peringatan.
Rambu yang memperingatkan adanya bahaya agar para
pengemudi berhati-hati dalam menjalankan kendaraannya. Misalnya: Rambu yang
menunjukkan adanya lintasan kereta api, atau adanya simpangan berbahaya bagi
para pengemudi.
2. Rambu Petunjuk.
2. Rambu Petunjuk.
Rambu yang memberikan petunjuk atau keterangan kepada
pengemudi atau pemakai jalan lainnya, tentang arah yang harus ditempuh atau
letak kota yang
akan dituju lengkap dengan nama dan arah letak itu berada.
3. Rambu larangan dan perintah.
3. Rambu larangan dan perintah.
Rambu ini untuk melarang/memerintah semua jenis lalu
lintas tertentu untuk memakai jalan, jurusan atau tempat-tempat tertentu.
Misalnya:
Rambu dilarang berhenti.
Rambu dilarang berhenti.
¨
Kendaraan harus lewat jalur
tertentu.
¨
Semua kendaraan dilarang lewat.
Menurut cara pemasangan dan sifat pesan yang akan disampaikan maka
secara garis besar sistem perambuan dapat dikelompokkan atas:
1. Rambu tetap.
2. Rambu tidak tetap.
Yang dimaksud dengan rambu tetap adalah semua jenis
rambu yang ditetapkan menurut Surat Keputusan Menteri Perhubungan yang dipasang
secara tetap, sedangkan rambu tidak tetap adalah rambu yang dipasang dan berlaku
hanya beberapa waktu, dapat ditempatkan sewaktu-waktu dan dapat
dipindah-pindahkan.
LAMPU ISYARAT
Lampu isyarat dengan penentu waktu
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERENCANAAN
PERSIMPANGAN JALAN
PERSIMPANGAN JALAN
Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan didalam perencanaan suatu
persimpangan, faktor tersebut antara lain:
a)
Faktor lalu lintas
b)
Faktor Geometrik
c)
Faktor manusia
a) FAKTOR LALU LINTAS
A. VOLUME
Volume adalah jumlah kenderaan yang melalui suatu titik
dalam satu satuan waktu (hari, jam, menit ). Pada suatu jalan, volume yang
terjadi dapat berubah-ubah menurut suatu pola yang dikatakan tetap. Beberapa
hal yang berhubungan erat dengan variasi volume tersebut antara lain:
ü Waktu, seperti musim dalam satu tahun, hari dalam satu minggu, dst
ü Komposisi lalu lintas, pembagian jurusan .dan susunan jalur jalan.
ü Jenis tata guna lahan
ü Klasifikasi jalan
Volume biasanya diukur dengan cara mekanik dan manual.
Perhitungan dapat dilakukan terhadap kenderaan - kenderaan pada satu atau
beberapa jalur gerak yang sejajar , misalnya semua kenderaan yang memasuki
perpotongan jalan dari satu jalan tertentu ataupun semua kenderaan yang
memasuki perpotongan dari arah mana saja.
B. KECEPATAN
Ada beberapa definisi yang dipakai untuk menjelaskan kecepatan dalam
hubungannya dengan gerakan kenderaan pada jalur gerak yaitu:
ü Kecepatan rata-rata ruang ( Space Mean Speed)
o
Adalah kecepatan rata-rata kenderaan
yang didapat dengan membagi jumlah jarak yang ditempuh dengan jumlah waktu yang
dibutuhkan
ü Kecepatan rata-rata waktu (time mean speed)
o
Adalah kecepatan rata-rata
kenderaan yang melalui satu titik tertentu pada ruang jalan untuk suatu
interval waktu tertentu.
ü Kecepatan Gerak ( Running speed)
o
Adalah kecepatan yang diukur
dengan mengabaikan hambatan-hambatan waktu henti, seperti hambatan persimpangan
dan penyeberangan pejalan kaki. Jadi kecepatan gerak merupakan perbandingan
jarak tempuh perjalanan dengan waktu tempuh dikurangi waktu berhenti.
C. SATUAN MOBIL PENUMPANG ( SMP )
Untuk menghilangkan klasifikasi kenderaan pada
perhitungan arus lalu lintas dapat dilakukan dengan menyatakan arus lalu lintas
kedalam satuan mobil penumpang dalam satu satuan waktu. Jenis dan pengaruh
suatu kenderaan yang melintasi suatu ruas jalan dan persimpangan berbeda satu
sama lainnya menurut katagorinya. Nilai ekivalen setiap kenderaan dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain jenis kenderaan, lokasi jalan ( diluar
kota/didalam kota
), jenis jalan, keadaan topografi, serta kelandaian jalan.
FAKTOR GEOMETRIK
Elemen - elemen geometrik suatu persimpangan secara umum
memberikan pengaruh terhadap operasional lalu lintas. Elemen-elemen tersebut
diantaranya adalah alinyemen dan profil, lebar dan jumlah lajur serta
elemen-elemen lainnya yang berpengaruh terhadap perencanaan suatu persimpangan.
FAKTOR MANUSIA
Faktor manusia dalam lalu lintas umumnya bervariasi dan
sulit ditentukan karena interaksinya dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan, keterampilan
dan pengaruh sosial. Adapun faktor-faktor manusia ini mencakup antara lain:
A. Pengemudi
A. Pengemudi
Faktor-faktor yang mempengaruhi sifat-sifat manusia
sebagai pengemudi diantaranya adalah :
- Tujuan perjalanan
Berdasarkan tuluan perjalanan sifat-sifat manusia sebagai pengemudi akan berbeda sehubungan dengan interaksinya dalam karakteristik lalu lintas.
- Kondisi cuaca
Pengemudi akan lebih berhati-hati dalam mengemudikan kenderaannya pada kondisi cuaca buruk dan cenderung untuk menurunkan kecepatannya.
- Umur dan jenis kelamin
Pada umumnya pengemudi yang berumur tua atau wanita akan lebih berhati - hati dalam mengemudi kenderaannya dibandingkan dengan pengemudi yang berusia muda atau laki-laki.
- Kondisi kenderaan
Sifat-sifat pengemudi dipengaruhi oleh jenis , model serta kekuatan mesin kenderaan
- Keadaan lingkungan
Sifat pengemudi pada jalan yang dikenalnya tidak akan sarna dengan apabila berada pada jalan yang belum dikenalnya, dalam hal ini pengemudi cenderung untuk mengikuti kelakuan pengemudi lain dan akan lebih berhati hati.
B. PEJALAN KAKI
Pejalan kaki cenderung tidak mengenal batasan umur ataupunpersyaratan lainnya sehingga perilakunya akan sulit diramalkan. Sebagian darinya mungkin belum pernah menjadi pengemudi ataupun tidak mengenal peraturan lalulintas akibatnya berjalan dan menyeberang tidak pada tempatnya merupakan hal yang sering dijumpai pada persimpangan.
PENUTUP
Setiap penduduk selalu mempunyai kebutuhan dan kebutuhan
itu tidak bisa dipenuhi oleh dirinya sendiri. Dalam upaya memenuhi kebutuhan
hidupnya, penduduk harus melakukan mobilitas ke tempat-tempat tertentu apabila
kebutuhan yang berupa barang dan jasa tersebut tidak diperoleh di tempat
permukimannya. Penduduk akan mendatangi pusat-pusat pelayanan yang menyediakan
berbagai kebutuhan hidup, baik berupa barang maupun jasa. Di sini, penduduk
memerlukan pelayanan transportasi yang dapat membawa penduduk dari tempatnya
bermukim menuju pusat pelayanan yang dikehendaki. Tanpa adanya transportasi
yang memadai maka penduduk kurang memiliki akses terhadap pusat-pusat pelayanan
yang dibutuhkan.
Transportasi merupakan sarana yang penting dalam
menunjang keberhasilan pembangunan karena transportasi merupakan proses
pergerakan barang, orang, ide dan jasa dari suatu daerah ke daerah lain dengan
menggunakan alat angkut. Dengan adanya pergerakan ini menimbulkan interaksi dan
interdependensi antar daerah.
Transportasi juga merupakan sarana yang sangat penting
dalam menunjang pembangunan, terutama dalam mendukung kegiatan perekonomian
masyarakat. Sistem transportasi yang ada dimaksudkan untuk meningkatkan
pelayanan mobilitas penduduk dan sumberdaya lainnya yang dapat mendukung
terjadinya pertumbuhan ekonomi. Dengan adanya transportasi diharapkan dapat
menghilangkan isolasi dan memberi stimulan ke arah perkembangan di semua bidang
kehidupan.
Perbaikan akses masyarakat perdesaan ke barang-barang
dan pelayanan dasar menjadi senjata utama untuk memerangi kemiskinan. Peranan
aksesibilitas yang berarti membawa orang-orang dengan mudah ke
fasilitas-fasilitas pelayanan dan membawa fasilitas pelayanan tersebut lebih
dekat ke masyarakat perdesaan melalui pemilihan tempat yang lebih baik.
REFERENSI:
- Pamekas, Panduan untuk Menyusun dan Menilai AMDAL
Proyek Bidang Pekerjaan Umum, Komisi Pusat AMDAL, Departemen Pekerjaan Umum,
Jakarta, 1990.
- Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Keputusan Menteri
Pekerjaan Umum No. 531 / KPTS / 1989,
- Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia,
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum No. 557 / KPTS / 1989, tentang Petunjuk Tata
Laksana Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan Departemen
Pekerjaan Umum, Jakarta, 1989.
- Fischer, T.B., Strategic Environmental Assessment in Transport and Land Use Planning, Earthscan Publication, Ltd. Serling, VA.
- Transport and Road Research Laboratory, Towards Safer
Roads in Developing Countries, a Guide for Planner and Engineers, Berkshire, 1991.
- Lamm, Ruuediger, B. Psarianos, and T. Mailaender,
Highway Design and Traffic Safety Handbook, Mc. Graw Hill, New York,
1999.
blog kecretttt pake di kasih popup ad on gak guna
BalasHapus